Korban laka meninggal di Tol banyak di bahu jalan dan lajur 1

Kenapa Korban meninggal dunia kecelakaan lalu lintas di jalan Tol kebanyakan TKP nya di lajur 1 dan bahu jalan?

Ini yang tdk pernah di sadari oleh pengguna jalan tol, bahwa rambu dan himbauan yang ada sering kali di abaikan dengan alasan "emosional dan keperluan pribadi" tanpa mempertimbangkan faktor resikonya.

Realita yang ada bahwa ada pengemudi yang berjalan di lajur cepat pada posisi Tol lancar, tiba tiba dia akan segera berpindah ke lajur 2, 1 dengan sasaran bahu jalan. Alasannya bahu jalan kelihatan lebih lancar. Saat berpindah jalur terkadang nyalakan lampu sein terlalu mendadak yg akhirnya akibatkan laka beruntun.

Ada yang lolos hingga mencapai bahu jalan, tapi saat percepatan pertama mobil di depannya secara tiba tiba juga masuk bahu jalan, akhirnya terjadi "brakk" kecelakaan. Dalam kasus ini biasanya para pengemudi saling argumen dan yang di belakang menyalahkan pengemudi yg di depan....padahal sama gak benernya. Biasanya juga di kasus ini para pengemudi beralasan kerja di anu, dinas di anu agar keduanya tdk di proses.

Yang paling kasihan adalah pengemudi yang sedang ganti ban kanannya karena pecah. Saat mendongkrak kendaraannya dia tertabrak kendaraan lainnya yg dengan "gagahnya" melaju kencang di bahu jalan. Akhirnya "brakk" terladi laka dan korban meninggal dunia.

Inilah gambaran yang sering terjadi di jalan tol, banyak yang tidak memperhitungkan faktor keselamatan dalam berkendara. Mentang mentang dan emosional pengemudi adalah faktor utama penyebab langgar dan laka.

Himbauan dan rambu lalu lintas sudah ada semenjak jalan tol itu ada, tapi tdk pernah di taati, "aku orang penting, aku orang sukses dan aku hebat" ini masih banyak yang ada di benak para pengemudi.

Siapa yang salah akan hal ini?

Kami berharap anda tidak seperti contoh di atas, sekali lagi mari kita utamakan keselamatan dalam berlalu lintas.